• Kepribadian yang Benar Dalam Agama Islam

    foto: https://www.mustafalan.com

     

    Untuk memiliki kepribadian yang mengasyikkan bukanlah suatu mengenai yang sulit, yang pasti ada banyak cara untuk memperolehnya. Namun yang khususnya adalah ada permohonan di di dalam diri kami untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan. Sebab dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan memiliki kepribadian ini bukan cuma sanggup memengaruhi kesegaran jasmani dan ruhani orang yang memilikinya, sanggup namun ia juga sanggup beroleh orang lain menjadi nyaman berada di sisinya. Maka berasal berasal berasal dari itu, memiliki kepribadian yang mengasyikkan bukan saja wajib dimiliki oleh seorang dai yang tiap tiap hari tugasnya adalah beri tambahan risalah dakwah kepada masyarakat, namun juga oleh siapapun, dan pada profesi apapun. Sebab hakekatnya manusia di manapun sama, ia sanggup tertarik kepada suatu mengenai yang ia melihat menyenangkan, dan sanggup lari berasal berasal berasal dari suatu mengenai yang muncul menjengkelkan.

    Betapa senangnya hati kita, waktu kami beroleh banyak orang yang menghargai kita, menghargai kita, memperdulikan kita, namun bukan karena ada apa-apanya, namun sekedar karena sesungguhnya kami memiliki kepribadian yang menyenangkan. Sungguh amat sengsara seseorang yang selamanya beroleh pujian orang banyak, sanjungan, perhatian, penghargaan, dan lain-lain, cuma karena orang-orang setelah itu cemas sanggup ketidakstabilan emosinya yang sanggup saja sanggup mengancam jaman depan hidupnya. Percayalah bahwa semua mengenai yang ia dapatkan berwujud sanjungan itu sekedar semu belaka dan tidak sanggup bertahan lama. Hal ini karena pujian itu tidak muncul berasal berasal berasal dari di di dalam hati yang paling dalam, karena ia muncul bersamaan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan ada kepribadian yang tidak menyenangkan.

     

    Dalam peluang ini, sanggup aku sampaikan bagaimana cara islami memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga sanggup memengaruhi hidup kami menjadi lebih dicintai oleh manusia sekedar karena mereka menjadi nyaman berada di aspek kita.

     

    1. Memperhatikan apa yang menjadi keperluan orang lain.

    Salah satu cii-ciri seorang muslim yang berjiwa besar adalah, di di dalam dirinya selamanya tersimpan rasa idamkan selamanya berkhidmat kepada orang lain dan bukan menghendaki dikhidmati oleh orang lain. Karena ia menjadi percaya bahwa sebanyak itu ia beri tambahan perhatian kepada orang, sebanyak itu pula ia sanggup beroleh perhatian berasal berasal berasal dari orang lain. Orang lain tak ubahnya sebagai refleksi berasal berasal berasal dari pada diri kami sendiri. Pepatah melayu mengatakan, "jika tidak baik wajah jangan setelah itu cermin yang dipecah" namun perbaikilah wujud dan raut wajah, niscaya cermin itu dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan sendirinya sanggup mengeluarkan pantulan yang indah. Nah, salah satu yang sanggup memantulkan bayangan indah berasal berasal berasal dari cermin orang lain itu adalah tingkah laku kami yang selamanya idamkan menyimak apa yang menjadi keperluan orang lain. Tidak ada yang sanggup membahagiakan hati kita, kecuali kecuali kami udah amat menolong dan meringankan beban orang lain, pasti dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan satu keyakinan bahwa Allah Swt. sanggup selamanya meridoi segala apa yang kami perbuat. Ada satu hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud, di mana Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa yang diserahi amanat untuk mengurus keperluan umat, namun ia lalai atau tidak memperdulikan kebutuhan, keperluan dan keterdesakan mereka, maka Allah swt. sanggup memperlakukannya mirip dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan tidak sanggup memperdulikan kebutuhan, keperluan dan keterdesakannya di akherat kelak".

    2. Lemah lembut dan sanggup mengontrol emosi

    Dalam hidup ini, sering kadang di di dalam hati kami udah tertanam untuk tidak melakukan tingkah laku tidak baik yang sanggup merugikan orang lain, namun tingkah laku tidak baik itu sanggup menjadi muncul berasal berasal berasal dari orang lain. Ada saja tingkah laku orang lain yang sebabkan kami menjadi jengkel dan panas hati, boleh menjadi tingkah laku setelah itu disengaja atau tanpa disadarinya. Seseorang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan, ia tidak setelah itu main hantam dan menyalahkan secara kasar. Namun yang ia melakukan adalah beri tambahan masukan secara bijak dan penuh kearifan. Boleh menjadi dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan kearifannya ini sanggup membekas di hati orang yang berbuat salah kepadanya, sehingga di hari setelah itu orang tadi menjadi orang yang selamanya menjadi cemas berbuat kekeliruan sekecil apa pun berkat nasehat dan masukan yang arif tersebut.

     

    Sungguh besar pahala kami kecuali kami sanggup memengaruhi jalur hidup orang lain cuma sekedar sikap lemah lembut dan kapabilitas kami mengontrol emosi itu. Ketimbang, kecuali yang kami melakukan adalah memaki dan memarahinya seolah-oleh tidak ada kata maaf dan introspeksi di di dalam kamus diri kita. Rosulullah Saw. adalah tauladan yang paling baik, bagaimana beliau bersikap pada orang 'ndeso' yang pernah menjambak selendang beliau di sedang orang banyak secara kasar, sampai-sampai akibat jambakan setelah itu leher Rosulullah merah memar. Lalu orang itu dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan keras berkata, “Wahai Muhammad beriakanlah lebih berasal dari satu harta yang kau miliki...” Para Sahabat yang ada di lebih tidak lumayan nabi idamkan marah, namun sikap rasulullah waktu itu menjadi beri tambahan senyumannya kepada orang itu, setelah itu dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan penuh kasih sayang beliau beri tambahan seledang yang beliau memiliki kepada orang tadi.

     

    3. Mampu beri tambahan reward dan empatik kepada orang lain

    Salah satu ciri orang yang memiliki kepribadian yang mengasyikkan adalah ia ringan beri tambahan reward atau penghargaan berwujud pujian tulus kepada orang yang udah berbuat baik sekecil apapun. Kata-kata seperti, "oh, sesungguhnya sungguh-sungguh hebat kamu yah, atau, "wah, cobalah kecuali tidak ada kamu tadi, sanggup lain urusannya", dan lain-lain yang menggambarkan bahwa kami amat sanggup menghargai karyacipta orang lain. Coba kami bandingkan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan ungkapan berikut, "ah, kecuali itu sih siapa juga bisa", atau "yah, lumayan lah nggak jelek-jelek banget sih" dan yang semisalnya. Betapa kalimat ini menampakkan kami belum sanggup menghargai apa yang dilaksanakan orang lain. Coba kami melihat bagaimana Rosulullah waktu ada sesorang yang sedang bicara dengannya, maka dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan penuh khusuk beliau hadapkan badan, telinga, dan matanya untuk menyimak lawan bicaranya, dan tidak pernah beliau memotong percakapan orang tersebut, hingga ia benar-benara udah selesai berasal berasal berasal dari pembicaraannya. Hal ini doa panjang umur betapa beliau mengajarkan kepada kami untuk selamanya menghargai orang lain, dan inilah caranya sehingga kami sanggup memiliki kepribadian yang mengasyikkan sehingga orang lain menjadi nyaman berada di aspek kita.

     

    4. Tidak menyingkirkan wajah kepada orang yang bahagia maksiat

    Dalam lingkungan kami sering kadang ada orang yang diakui sampah masyarakat. Kegemarannya adalah melacak keonaran dan sebabkan kerusuhan di di dalam masyarakat. Banyak orang yang di di dalam menghadapi orang semcam ini, menjadi mengucilkannya. Sampai-sampai ada kesepakatan untuk tidak melakukan pertalian dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan orang tersebut. Sebagai seorang muslim yang kuat, yang udah pasti memiliki keyakinan sanggup ada kebaikan di di dalam diri orang tersebut, kami tidak boleh lekas-lekas menegaskan pertalian dengannya. Akan namun kami mengupayakan untuk selamanya melacak celah mengajaknya lagi kepada jalur yang benar. Bahkan wajib kami ciptakan strategi yang membuatnya sanggup luluh untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela itu. Terkadang untuk mewujudkan hasil ini, wajib sesekali kami mengikuti dunia hitam yang orang itu geluti seperti dunia malam, hiburan, perjudian, dll…namun ada satu misi yang kami tuju, yakni kami sanggup memengaruhi jalur hidup orang setelah itu kecuali kami udah sukses meraih hati orang tersebut.

     

    Ada satu perumpamaan yang menarik berasal berasal berasal dari cara dakwah seorang wali songo yang ikut gunakan wasilah musik dan kesenian tempat untuk dijadikan sarana dakwah, ia gunakan wasilah yang mirip namun isikan berasal berasal berasal dari pertunjukan itu ia pindah menjadi nada-nada dakwah kepada jalur Allah. Berapa banyak orang yang awalnya tidak tau agama setelah itu menjadi tertarik dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan ajaran agama dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan cara seperti itu. Kuncinya adalah, sehingga kami tidak lekas melihat sebelah mata pada orang-orang yang kadung diakui sebagai sampah masyarakat.

     

    5. Tidak bersikap angkuh

    Banyak orang mengira bahwa dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan bersikap angkuh sanggup menjadikan diri kami disegani oleh orang lain, yang betul justru sebaliknya orang sanggup enggan bergaul dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan kita. Dalam realitas hidup sanggup menjadi ada orang yang menjadi minder melihat keberhasilan hidup yang diraih oleh kami misalnya, rasa minder ini setelah itu sanggup melahirkan rasa rendah diri dan tidak lumayan bersahabat dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan kita. Pada tepat inilah kami wajib membuktikan sikap rendah hati kami untuk mengawali mencairkan suasana dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan bersikap ramah dan tawadu kepada mereka. Hal ini pula yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, waktu ada seseorang yang hendak menghadap kepada beliau untuk suatu keperluan, namun karena besarnya wibawa rasulullah maka orang setelah itu menjadi gugup dan tidak percaya diri, dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan santun kanjeng Nabi berkata, "santai saja, Aku bukanlah Malaikat, aku sekedar seorang anak ibu berasal berasal berasal dari suku Quraisy yang juga sama-sama makan bubur nasi". Sikap tawadu inilah yang sebabkan suasana menjadi cair dan berlangsung normal, sehingga orang lain menjadi bahagia berada disisi kita. Lalu cobalah kami bedakan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan sikap syetan yang berkata, "sesungguhnya Aku lebih mulia berasal berasal berasal dari Adam, karena aku diciptakan berasal berasal berasal dari api, sedang Adam berasal berasal berasal dari tanah," (Q.S. Shad:76).

     

    Demikianlah di pada cara bagaimana memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan bekal cara ini kami sanggup beroleh object berasal berasal berasal dari sebuah pergaulan hidup yakni menyebarkan keindahan-keindahan ajaran Allah Swt, baik dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan cara lisan maupun dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan amal perbuatan. Siapa tau, banyak orang yang tertarik kepada Islam bukan cuma disebabkan keindahan ajarannya saja, namun karena ketertarikan mereka kepada perangai yang mengasyikkan berasal berasal berasal dari yang kami memiliki itu. Amin ya Rabbal ‘Alamin.     


  • Comments

    No comments yet

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Add comment

    Name / User name:

    E-mail (optional):

    Website (optional):

    Comment: